Cari Blog Ini

Minggu, 28 Juni 2015

Tips Mencegah Cendet Macet Bunyi Setelah Ditempat Baru/Ganti Pemilik

"Aku bar tuku cendet... Ditempat pemilik sebelume gacorrr dorrr meletus balon hijau...
Tp nyampe tempatku kok gur mingkem settt diam seribu bahasa...
Piye ben gelm muni meneh yo lurrr?"

(Sedikit kutipan yang sering dilontarkan dan sering menjadi pertanyaan dari temen-temen penghobi cendet khususnya pemula yang belum mengetahui ataupun belum paham mengenai cara pencegahannya.)

Cendet adalah burung yg cerdas tapi juga sensitif alias gampang stress dan trauma kecuali bagi burung yang sudah benar-benar mapan dan berkarakter ndableg. Saat di pemilik lama, si cendet sudah gacor, tapi begitu pindah tangan mengapa bisa macet bunyi ????

Ada beberapa faktor, yaitu :

  • Burung langsung dipegang dengan tangan sewaktu mau mindah tempat.
Adakalanya kita beli hanya burung saja tanpa sangkarnya. Lalu burung ditangkap dengan tangan. Sudah pasti burung akan menghindar dari pegangan tangan dengan cara terbang kesana kemari didalam sangkar dan saat itulah stress yang pertama telah terjadi. Setelah itu ditaruh di wadah alakadarnya (biasane kantong dari sak semen (selongsong sak semen) ataupun besek. Lalu si cendet mengalami stress yg kedua.
Solusinya :
Kalau si penjual menjual burung dagangannya beserta sangkarnya, mending dibeli sekalian sangkarnya. Walaupun sangkar bawaannya sudah tidak layak disebut sangkar burung tapi paling tidak burung tersebut sudah nyaman dengan sangkarnya. Ketika burung sudah berpindah tempat dengan kata lain sudah ada dirumah kita sendiri dan burung tersebut sudah merasa nyaman baru mulai diganti dengan sangkar yang lebih baik dan pantas. Tapi kalau hanya ingin beli burungnya saja usahakan bawa kurungan dan kerodongnya sendiri. Cara memindahkan burung pun juga jangan langsung dipegang dengan tangan, tapi langsung dari sangkar ke sangkar dengan posisi vertikal. Sangkar lama ditaruh dibawah sangkar tempat burung akan dipindah. Jangan lupa posisi pintu sangkar saling berhadapan sebagai jalan untuk burung berpindah tempat. Secara umum tidak sampai semenit burung akan berpindah sangkar. Setelah pindah sangkar, coba di semprot, tunggu 5 menit biar kagetnya agak berkurang lalu pasangi krodong baru kita bawa pulang.
Kalau rumahnya sangat jauh dan malas membawa sangkar sendiri karena sangkarnya besar, terpaksa kita pakai wadah tetapi jangan menggunakan kantong semen/besek. Yang dipakai adalah potongan ruas bambu yang seukuran tubuh burung dalam posisi ndekem/jongkok tapi agak longgar sedikit agar burung tidak sumpeg dan bisa bernafas lega. Atau bisa juga pakai pipa pralon, wadah bekas cock badminton/box kenari (ada yang terbuat dari kardus tipis atau triplek). Sebelum kita tangkap pakai tangan, semprot dulu burungnya baru dipegang.

contohnya










  • Stress karena tidak nyaman selama di perjalanan.
Penggunaan kantong semen sangatlah tidak nyaman buat burung. Terkadang kita tidak tahu kalau kantong semen yang kita pakai masih ada sisa-sisa semen yang menempel. Tentu sangat tidak nyaman karena bikin panas, pengap dan burung menjadi sesak nafas. Kalau besek, masalahnya tekstur besek sangatlah kasar dan agak tajam karena terbuat dari potongan-potongan bambu yang dianyam. Bisa membuat burung terluka sampai berdarah akibar gesekan selama di perjalanan.
Solusinya :
Untuk itu paling aman dan nyaman untuk burung adalah membawa sangkar sendiri dari rumah, potongan ruas bambu, bekas pipa pralon, wadah cock badminton ataupun box kenari. Jangan lupa jika perjalanan yang ditempuh jauh dan cuaca sangat panas disarankan burung disemprot terlebih dahulu.


  • Sampe dirumah, EF dan JK lgsung disetel.
Kalau kita beli burung pasti tidak lupa kita bertanya mengenai setelan JK, EF dan tentu voernya. Ini yang sering bikin burung macet bunyi.

Contohnya : Ada pembeli yang membeli burung cendet dan bertanya setelan JKnya berpa kepada penjual. Dan penjual memberi tahu kalau setelan JK 3-4 ekor. Tetapi setelah coba digantang, burung tetap mau bunyi tapi gerakannya seperti di sirkus alias tidak bisa diam. Kemudian hari si penjual bilang jangan langsung di stel dlu JKnya alias beri JK sekenyang mingkin kepada burungnya. Dan ternyata memang benar, burung menghabiskan JK sampai 9-10 ekor. Setelah beberapa minggu burung akan kembali ke setelan awalnya, yaitu 3-4 ekor.
Mengapa bisa demikian?
Solusinya :
Menurut pengalaman teman-teman CMS Group, ketika burung berpindah tempat pasti burung butuh adaptasi dan stress. Salah satu dampaknya, burung menjadi rakus dalam hal makan. Ikuti saja kemauan burung tersebut seperti apa nanti lama kelamaan akan turun nafsu makannya dan kembali ke setelan awal seperti semula. kalau burung baru berpindah tempat dan langsung diberi setelan aslinya wajar jika tingkat ngoceh/bunyi menjadi turun bahkan bisa jadi tidak mau ngoceh/bunyi sama sekali. Dikarenakan masih stress dalam tahap adaptasi, masih ingin makan banyak tetapi malah dibatasi makannya. Apalagi kalau penanganannya sudah salah sejak mindah burung ke sangkar dan salah cara membawanya.

Tentu setiap orang punya sudut pandang dan pengalaman masing-masing dalam perawatan burung cendet ini. Semua ini hanyalah pengalaman pribadi teman-teman CMS Group yang mungkin bisa bermanfaat bagi banyak orang. Semoga bermanfaat.

Salam Toet-Toet dari CMS Group.......



Download suara masteran burung cendet :

Sabtu, 27 Juni 2015

Burung Cendet mBagong/mBalon dan Miyik/mBayeki beserta Penanganannya

Kali ini saya akan mengulas tentang kebiasaan mBagong/mBalon dan Miyik/mBayeki yang banyak dijumpai pada hampir semua burung cendet yang terkadang bikin pemiliknya pusing tujuh keliling karena kebiasaannya itu.

Beberapa contoh cendet mbagong 







Sebenarnya banyak sekali cara-cara penanganannya hanya saja banyak pula yang belum mengetahuinya. Cara-cara ini adalah hasil dari pengalaman pribadi para anggota CMS Group Solo yang saya jadikan satu dalam artikel ini. Langsung saja.

Cara Pertama :
Cendet full kerodong tetapi ketika kerodong dibuka, burung langsung di semprot. Jadi cendet harus selalu dalam keadaan basah sewaktu dibuka kerodongnya. Ketika burung dijemur, dekatkan dengan burung kecil, fungsinya hampir sama sebagai entul/untul untuk memancing keberanian si burung (bahasa manusianya : cah cilik we wani ngoceh kok aku sing gede ra wani). Demikian yang cara pertama untuk cendet mbalon atau miyik. Untuk mengetahui tingkat keberhasilannya kita bisa mencoba mendekati cendet kita, kalau masih mbalon/miyik kita mundur 1 langkah lalu kita goda pakai tangan. Kalau masih mbalon/miyik mundur lagi 1 langkah, ketika cendet sudah tidak mbalon/miyik coba kita goda pakai jangkrik. Kalau masih mbalon/miyik kita semprot lalu lakukan hal yang sama yaitu menggoda cendet sampai bisa berkurang kebiasaan tersebut.

Cara Kedua :
Untuk miyik yang sudah kelewat batas/parah padahal umur sudah diatas 6 bulan caranya bisa kita loloh lagi pakai voer basah dan lama kelamaan bisa sembuh kebiasaan miyik tersebut.

Cara Ketiga :
mBagong/miyik bisa saja karena kurang birahi atau burung sedang tidak kondisi. Caranya adalah untuk jangkrik tidak perlu di stel dulu. Dikasih sampai burung benar-benar kenyang, setelah itu dimandikan sampai benar-benar basah lalu lanjut di jemur full. Usahakan jangan digoda tangan terlebih dulu sampai benar-benar hilang kebiasaan miyik/mbagonnya.

Cara Keempat :
Beri jangkrik dan EF full. Caranya yaitu untuk burung yang sudah bisa makan sendiri jangan disuapin/memberi jangkrik pakai tangan langsung. Sebaiknya EF dan jangkrik lansung ditaruh ke dalam cepuk makanan. Sewaktu miyik usahakan untuk extra cuek/cuek bebek kepada burung tersebut, jangan melihatnya apalagi untuk menggodanya. Jangan lupa selain full EF itu tadi siapkan juga cepuk khusus voer yang dicampur UK,UH/kroto agar burung mau mencobanya. Yang ini untuk cendet yang masih trotol. Pada kasus mbagong/mbalon bisa dicoba dengan menyemprot burung menggunakan air dingin/air es sewaktu burung sedang mbagong/mbalon. Itu dilakukan untuk memberikan efek kejut/rasa jera karena mbagong. Perlahan-lahan kebiasaan itu nanti akan hilang sendiri asal kita konsisten dan telaten melakukannya.

Contoh cendet miyik


Sementara itu dulu yang bisa saya sampaikan. Sambil berjalan nantinya bisa dilengkapi kekurangannya.
Salam Toet-Toet CMS Group Solo.......



Download suara masteran burung cendet :
Download Suara Masteran1 
Download Suara Masteran2 

Kamis, 25 Juni 2015

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Itu Indah: Cendet Salto dan Penanganannya

Berbagi Ilmu dan Pengalaman Itu Indah: Cendet Salto dan Penanganannya: Cendet Salto  Lanjut lagi untuk membahas permasalahan yang ada pada burung cendet. Disini saya akan membahas mengenai burung cendet y...

Cendet Salto dan Penanganannya

Cendet Salto 

Lanjut lagi untuk membahas permasalahan yang ada pada burung cendet. Disini saya akan membahas mengenai burung cendet yang suka salto dan cara penanganannya yang saya dapat dari pengalaman berbagai anggota yang tergabung dalam CMS Group Solo.

Pertama, ada yang bilang kalau bentuk tubuh burung punya pengaruh dalam tingkah laku salto. Cendet yang paling suka salto, konon bentuk kepalanya hampir sama atau bahkan sama besar dengan tubuhnya, sedangkan cendet dengan perut lebih besar dari kepala cenderung lebih jarang atau bahkan tidak salto sama sekali. Tapi bukan karena obesitas atau kegemukan, memang karena posturnya yang besar di bawah. Tapi apakah faktor katuranggan ini merupakan rumusan mutlak?? Jawabannya TIDAK, karena banyak juga cendet yang kepala sama besar dengan tubuhnya yang bisa anteng tidak salto.
 
Sekarang kita bicara mengenai perawatan. Sebuah skill dasar yang harus di kuasai cendet mania adalah paling tidak supaya tidak pusing karena perilaku salto cendetnya.
Rumus dasarnya, kita selaku perawat cendet mesti mencoba membaca bahasa tubuh dan kemauan burung, dalam hal ini kenapa cendet kok salto.
 
Secara umum, cendet punya pola terbang pendek-pendek, hinggap naik turun dari satu dahan ke dahan yang lain. Itulah kenapa kita memindah burung cendet ke sangkar satu ke sangkar lain dengan cara menumpuk sangkarnya dan bukan saling berhadap-hadapan. Dan itu juga alasan kenapa sangkar cendet dibuat dengan ukuran sedang tetapi tinggi. Yaitu dengan ukuran ideal 40x40x70 cm sehingga tingkah salto berkaitan erat dengan pola terbang cendet tersebut. Dianjurkan menggunakan sangkar Kohsan, ini merupakan saran dari sahabat saya, Cak Achmad Muchi Muchi selaku master trotol cendet.

ukuran ideal sangkar cendet yaitu sangkar Kohsan


Berdasar pada obrolan dengan beberapa pemain lapangan dan menyimak penjelasan para senior, salto dikarenakan bberapa hal :
  • Burung ½ mapan, sudah tidak begitu liar tetapi juga belum sepenuhnya adaptasi dengan manusia sehingga dia ingin terbang tapi dia sadar kalau dibatasi oleh sangkar makanya dia akhirnya melakukan salto.
Penangannnya adalah dengan rutin mandi, jemur, pakan full dan full krodong. Intinya burung di mapankan terlebih dahulu, selain itu plangkringan di pasang menyilang.

  • Burung sudah mapan, sudah gacor dan dirumah relatif anteng/tenang tapi digantangan salto. Ini bisa terjadi karena burung masih demam panggung, belum terbiasa digantang apalagi diteriaki.
Penanganannya dengan dibiasakan di bawa ke lapangan tapi jangan digantang dulu hanya sekedar di adaptasikan saja dengan lingkungan barunya.
  • Faktor yang lain juga bisa karena kalah materi isian di bandingkan lawan-lawannya sehingga burung jadi tidak pede, minder, turun mentalnya dan kemudian salto.
Solusinya dengan pemasteran yang intensif yaitu konsekuen dan telaten dalam memasteri burung tersebut entah menggunakan mp3 player atau burung guru vokal.
Kalau pada burung muda, salto bisa juga disebabkan karena kalah mental saat berhadapan dengan burung yang lebih tua umurnya.
  • Faktor karakter dikarenakan memang bawaan burung tersebut.
Penangannya saat mabung dirawat dengan benar dengan harapan setelah selesai ganti bulu karakternya berubah menjadi lebih tenang.




Ada pula penanganannya yang lain, yaitu :

EF (extra fooding) dikurangi setelah itu sering mandi malam. Mandi malam disini berguna untuk meredam birahi pada cendet agar tidak banyak tingkah termasuk salto.


contoh mandi malam pada cendet



Tak lupa full kerodong, karena didalam krodong gerakan cendet berkurang atau jadi tidak salto kalau di kerodong. Setelah beberapa hari diperhatikn salto akan berkurang. Setelah itu bisa di coba untuk full kerodong dengan jangka waktu yang lama pasti akan hilang sifat saltonya. Memang semua butuh waktu dan ketelatenan juga kesabaran. Jika selang beberapa bulan kok balik salto lagi, coba cari penyebabnya. Dalam kasus ini cendet milik teman ternyata takut sesuatu yaitu helm. Akhirnya mulai di terapi lagi dengan cara yang sama dan berhasil.

contoh cendet salto 



Monggo bisa dipraktekkan dirumah dan semoga berhasil. Sabar dan telaten adalah kuncinya.
Salam Toet-Toet dari CMS Group Solo...........


 Download suara masteran burung cendet :
Download Suara Masteran1 
Download Suara Masteran2